Laman

Laman

Tentang Warna

TENTANG WARNA
Pengertian Warna
Suatu bentuk masing-masing pasti memiliki intensitas, corak, dan nada. Itulah yang disebut dengan warna.Warna bisa di artikan sebagai sebuah atribut yang dapat menjadi pembeda dalam suatu lingkungan serta memberikan pengaruh beruba bobot visual pada suatu bentuk. Warna yang diterima oleh mata kita adalah sebuah proses dimana cahaya memantul dari permukaan suatu benda yang menerima cahaya. Semakin gelap suatu warna yang diterima oleh mata kita, semakin banyak pula warna pelangi yang terserap oleh benda tersebut. Dan sebaliknya semakin terang suatu warna yang diterima oleh mata kita, semakin banyak pula warna pelangi yang dipantulkan oleh benda tersebut.
Jenis Warna
Warna memiliki kelas-kelas tersendiri yang membedakan antara satu warna dengan warna yang lainnya. Diadopsi dari teori Prang kelas warna dapat dibedakan menjadi:

Primari
Yaitu warna dasar yang meliputi merah, kuning, dan biru. Ketiga warna inilah yang mendasari adanya berbagai jenis warna.

Binary
Adalah warna kedua,dengan kata lain Binary teradi karena persatuan antara 2 warna Primari. Misalnya merah + kuning = Orange, kuning + biru = hijau, dan biru + merah = ungu.
Intermedian
Pencampuran antara warna Primary dan warna Binary inilah kemudian menciptakan warna Intermedian atau bisa uga disebut dengan warna antara, misalnya pencampuran antara warna hijau dengan kuning.

Tertiary
Merupakan warna ketiga, yaitu penggabungan antara 2 warna Binary. Misalnya pencampuran antara warna hijau dengan warna ungu,sehingga terciptalah warna Tertiary.

Quantemary
Penggabuangn antara warba Tertiary menciptakan warna baru yaitu warna Quantemary. Misalnya penggabungan antara warna (Orange + hijau) + (Hiau + Ungu).
Penggabungan antara warna kutub dan warna murni akan menciptakan kesan warna yang berbeda-beda. Warna kutub sendiri ada tiga yaitu Hitam, Putih, dan Abu-abu. Berikut pemaparannya:

Tint
Yaitu kesan warna muda, yang tercipta dari perpaduan warna murni dengan warna Putih,sehingga akan memberikan kesan warna terang.

Sade
Yaitu kesan warna tua, merupakan pencampuan antara warna murni dengan warna hitam sehingga akan memberikan kesan warna gelap.

Tone
Yaitu kesan warna tanggung, kesan warna ini terjadi karena pencampuran warna murni denan warna abu-abu.warna abu-abu sendiri tecipta dari perpaduan antara warna hitam dan putih.
Komposisi warna.

Komposisi warna dibagi dalam 2 jenis yaitu komposisi warna yang saling berhubungan dan komposisi yang tidak berhubungan. Berikut ini pemaparan singkatnya:
1. Komposisi warna yang berhubungan.

• Monocromatik

Merupakan komposisi warna yang berdasar pada satu warna namun berbeda kesan atau disebut dengan perbedaan intensitas. Kesan yang akan timbul juga berdasar pada pemilihan warna dasar. Contoh dari komposisi warna Monokromatik adalah merah muda, merah, merah tua, merah gelap, dan seterusnya.

• Analous
Yaitu komposisi warna yang berasal dari warna-warna yang saling berdekatan dalam suatu lingkaran warna. Contoh dari komposisi warna Analogus adalah kuning, kining kehijauan, hijau, hijau kebiruan, biru.
2. Komposisi warna yang tidak berhubungan.

• Komplementer

Yaitu komposisi warna yang merupakan perpaduan 2 warna dasar (warna Binary) dengan warna Primary yang posisinya saling berhadapan dalam lingkaran warna. Contohnya adalah ungu dengan kuning, hijau dengan merah, dan orange dengan biru.
• Policromatic
Adalah komposisi warna yang menggunakan peraduan banyak warna dasar. Hal ini akan menimbulan kesan sangat ramai.

Warna dalam interior
Pengaplikasian warna dalam desain interior bisa dikatakan gampang-gampang susah. Karena tidak semua warna bisa dipadukan. Perpaduan warna akan memberikan keindahan pada suati interior, namun juga bisa memaikan desain interior. Pengaplikasian sebuah warna akan memberian kesan yang berbeda, hal ini bisa disesuaikan dengan keinginan perancang. Namun pengaplikasian sebuah warna tersebut haruslah sesuai dengan asas-asas dan aturan agar hasilnya sesuai dengan keinginan dan tidak terjadi kesalahan konsep.
Pemilihan konsep warna pada sebuah interior harusnya dipertimbangkan dari fungsi dan tema pada interior yang akan diwujudkan. Hal ini sangat penting dilakukan karena warna yang dipilih akan menberikan kesan yang berbeda dalam setiap ruang. Berikut pemaparan efek psikologis yang ditimbulkan oleh warna dalam pengaplikasian pada sebuah ruang.
Dalam desain interior yang mengambil tema minimalis akan cenderung memilih warna yang sederhana seperti putih, hitam, abu-abu atau bahkan adayang menggunakan warna merah. Pemilihan warna ini tentunya berdasar pada konsep minimalis yang dipilih pada awal perencanaan, karena pada dasarnya tema minimalis adalah minim aksesoris, termasuk dalam halnya pemilihan warna.
Namun desain masa kini lebih dinamis dengan memadukan beberapa warna dan lebih banyak variasinya. Dalam memainkan komposisi warna,perpaduan warna yang berani akan memberikan suasana baru yang segar, namun bila terlalu banyak memadukan beberapa warna ruangan akan terasa sesak.

Leave a Reply